
Bobby Nasution melantik 60 pejabat Pemprov Sumut sebagai langkah awal serius dalam reformasi birokrasi yang ia gagas sejak menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara. Dalam acara pelantikan di Aula Raja Inal Siregar, Medan, Bobby menegaskan bahwa ia melakukan mutasi dan rotasi jabatan berdasarkan evaluasi kinerja serta kebutuhan organisasi, bukan sekadar formalitas.
Reformasi Birokrasi Jadi Fokus Utama
Dalam pidatonya, Bobby menyampaikan bahwa pelantikan 60 pejabat Pemprov Sumut ini bertujuan untuk mempercepat reformasi birokrasi dan memperbaiki pelayanan publik. Ia menegaskan bahwa hanya pejabat yang berintegritas, kompeten, dan loyal kepada masyarakat—bukan kepada individu atau kelompok—yang layak menduduki jabatan.
“Pejabat yang hari ini dilantik harus siap bekerja, bukan hanya mengisi posisi. Kita harus ubah pola kerja lama yang lamban dan tidak produktif,” ujar Bobby Nasution.
Sebagai tokoh muda yang kini memimpin Sumatera Utara, Bobby ingin membawa semangat baru dalam manajemen pemerintahan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan keterbukaan dalam pengambilan keputusan.
Nama-Nama Pejabat yang Dilantik
Pelantikan 60 pejabat Pemprov Sumut oleh Bobby Nasution mencakup berbagai jabatan strategis, baik di tingkat eselon II maupun eselon III. Beberapa nama yang dilantik antara lain:
-
Drs. H. Syahruddin, M.Si sebagai Kepala Dinas Pendidikan
-
Ir. Lenny Rosita, MT sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
-
Andi Syahputra, S.STP sebagai Kepala Biro Organisasi
Bobby melakukan pergantian dan pengangkatan pejabat sebagai bagian dari evaluasi kinerja triwulan pertamanya menjabat sebagai Gubernur. Menurutnya, hasil kerja harus terlihat dan bukan sekadar laporan administratif.
Pelantikan 60 Pejabat Pemprov Sumut: Tantangan dan Harapan
Selanjutnya, Bobby menyoroti tantangan besar yang tengah dihadapi Pemprov Sumut, seperti kemiskinan, infrastruktur yang belum merata, serta rendahnya kualitas pendidikan dan layanan kesehatan. Namun, Ia berharap pelantikan ini menjadi titik balik untuk mempercepat pencapaian target pembangunan.
“Tidak ada waktu bersantai. Kita harus langsung bekerja menyelesaikan program-program prioritas. Oleh sebab itu, masyarakat menunggu bukti, bukan janji,” tegas Bobby.
Ia juga mengingatkan agar para pejabat menjaga etika, menjauhi korupsi, dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
Kolaborasi Antar Instansi
Dalam kesempatan tersebut, Bobby juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota. Oleh sebab itu, ia meminta para pejabat yang baru dilantik untuk membangun komunikasi yang baik lintas instansi.
“Sumut tidak bisa dibangun sendiri. Dibutuhkan kerja sama semua pihak. Saya akan turun langsung memantau pelaksanaan tugas saudara-saudara,” ujar suami dari Kahiyang Ayu ini.
Untuk memperkuat kebijakan digitalisasi, Bobby juga berencana memperluas penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik, seperti e-governance dan sistem transparansi keuangan daerah.
Tanggapan Masyarakat dan Pengamat
Tanggapan masyarakat terhadap pelantikan 60 pejabat Pemprov Sumut oleh Bobby Nasution cukup beragam. Beberapa kalangan akademisi menilai langkah ini sebagai awal yang baik untuk memperkuat tata kelola pemerintahan.
Menurut Dr. Taufik Harahap, pengamat kebijakan publik dari Universitas Sumatera Utara, pelantikan ini merupakan sinyal bahwa Bobby ingin menciptakan birokrasi yang lebih profesional.
“Namun tantangan sebenarnya adalah menjaga konsistensi dan integritas di tengah tekanan politik dan birokrasi lama yang masih kuat,” ujarnya.
Penutup
Pelantikan 60 pejabat Pemprov Sumut oleh Bobby Nasution bukan hanya sekadar seremoni. Pemimpinlah yang harus memulai reformasi birokrasi dari dalam. Dengan semangat baru, harapannya Sumatera Utara bisa bangkit dan menjadi provinsi yang maju, transparan, dan berpihak pada rakyat.
Baca Juga : 49 RT di Jaksel dan Jaktim Terendam Banjir.